Site info

Universitas Wijayakusuma ( UNWIKU ) Purwokerto Menerima Pendaftaran Mahasiswa Baru Angkatan 2010-2011 Tlp. (0281) 635889/634612 Fax. (0281) 634611 Info Lengkap www.unwiku.ac.id
Selamat dengan suksesnya acara KBM Fakultas Hukum Unwiku Purwokerto....Tetap semangat dalam melaksanakan pendampingan kepada masyarakat....
Semuanya...
Kongres Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma ( UNWIKU ) Purwokerto Akan Dilaksanakan Pada Tanggal 25 Juni 2010 Jam 08:00 - 16:00 WIB. www.unwiku.ac.id

Cari pekerjaan

SEMUA ORANG BISA JADI JURNALIS.....

AYO... BERSAMA UNWIKU KITA BANGUN UNWIKU... BAGI ALUMNI, DOSEN, MAHASISWA,KARYAWAN DAN WARGA PECINTA UNWIKU... KAMI UNDANG UNTUK MEMBERIKAN SUMBANGSIHNYA... UNTUK MENGISI KONTEN DENGAN DIRENCANAKANNYA TABLOID UNWIKU... KAMI TUNGGU KERJASAMANYA.. INFORMASI KONTAK INFO@UNWIKU.AC.ID

Kamis, 24 Juni 2010

Ekonomi Rakya : Ekonomi Rakyat dalam Era Globalisasi


Dalam satu pertemuan yang diprakarsai “Gerakan Jalan Lurus” di Jakarta tanggal 29 Agustus 2002, dengan makalah utama dr. Sulastomo berjudul “Wujud Masyarakat Adil, Makmur dan Demokratis Pasca Perubahan UUD 1945” seorang pembicara yang mewakili dunia usaha dengan lantang menyatakan tidak tepatnya asas populisme dan asas kekeluargaan dalam era globalisasi. Yang diperlukan adalah semangat kompetisi menghadapi persaingan global yang makin ketat. Ekonomi Rakyat tidak mungkin berkompetisi dalam era globalisasi.

Bahwa pandangan demikian sudah sering kita dengar di masa lalu memang benar. Tetapi jika forum diskusi tersebut sengaja menyoroti amandemen (ke-4) UUD 1945 yang sudah menyepakati disegarkannya asas ekonomi kerakyatan dan dipertahankannya asas kekeluargaan pada ayat 1 pasal 33 UUD 1945 sungguh sangat merisaukan. Ternyata dunia usaha rupanya masih tidak mau mengakui bahwa krismon benar-benar disebabkan oleh liberalisasi yang kebablasan dan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha besar (khususnya konglomerat), dan karena strategi pembangunan yang terlalu ditekankan pada pertumbuhan ekonomi. Sungguh merisaukan pandangan ekonom konvensional yang tetap bersikukuh bahwa untuk mengatasi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja, satu-satunya jalan yang dianggap tepat adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi “sampai 6-7% pertahun”, yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi sebelum krismon 1997.

Tantangan yang kita hadapi sekarang benar-benar mirip sekali dengan tantangan yang dihadapi J.M. Keynes tahun 1936, yaitu bukan bagaimana menerima konsep-konsep baru seperti keberpihakan pada ekonomi rakyat dan upaya-upaya perwujudan keadilan sosial, tetapi pada kesulitan melepaskan diri dari konsep dan cara pikir lama yang sudah usang.

The ideas which are here expressed so laboriously are extremely simple and should be obvious. The difficulty lies, not in the new ideas, but in escaping from the old one, which ramify, for those brought up as most of us have been, into every corner of our minds
(J.M. Keynes (1936), The General Theory of Employment Interest and Money, (Preface: viii)).

(bagian-bagian yang dinyatakan dengan susah payah di sini sungguh sederhana dan sangat jelas. Namun kesulitannya tidak terletak pada penerimaan gagasan-gagasan baru itu, tetapi pada kesulitan melepaskan diri dari gagasan lama, yang bagi mereka, seperti kebanyakan kita yang telah dibesarkan melalui cara-cara dan ajaran lama itu, telah bercabang-cabang marasuk ke setiap sudut pikiran kita)

Pada JER edisi ini kami muat sambutan Menteri Negara Kepala Bappenas Kwik Kian Gie yang menyegarkan semangat nasionalisme/ kebangsaan yang sangat kita perlukan sebagai modal mengatasi masalah-masalah ekonomi dewasa ini khususnya dalam kaitan hubungan kerjasama ekonomi kita dengan IMF.



Yogyakarta, 3 September 2002,




Mubyarto / Redaksi ekonomirakyat.org

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

Twitter Updates

 

WARGA UNWIKU Copyright © 2009-2010 Blog is Designed by Admin