EDITORIAL ini ditulis setelah penutupan Seminar Pendalaman Ekonomi Rakyat (SPER) tanggal 2 Juli 2002 yang merupakan sesi terakhir (ke-12) dari rangkaian 12 sesi seminar sejak 22 Januari 2002, yang ditandai dengan penyampaian "Manifesto Politik Ekonomi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat". Rumusan sementara manifesto mendapat tanggapan positif dari sebagian besar peserta ditandai tanda tangan persetujuan terutama atas jiwa dan semangatnya yang membela ekonomi rakyat dan melawan ketidakadilan ekonomi dan sosial.
Setelah 11 sesi seminar maka terasa pemahaman yang makin mendalam tentang pengertian ekonomi rakyat yang sejauh ini amat sulit diresapkan, terutama bagi mereka (pakar maupun awam) yang belum sering bersentuhan dengan literatur-literatur tentang pertanian sistem Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) (1975-98), yang dalam bahasa Inggris disebut Cane Smallholder, rupanya masih tetap saja dianggap kata asing walaupun sudah dilaksanakan 23 tahun, lebih-lebih kata perumahan rakyat yang sudah diterima sebagai perumahan bagi rakyat kecil.
Dalam sesi terakhir SPER juga diterima pengertian ekonomi rakyat bukan saja sebagai sektor tetapi sebagai strategi yang memang seharusnya diterapkan dalam membangun perekonomian Indonesia.
Kami mohon maaf JER nomor ini agak terlambat karena ingin memasukkan rumusan final "Manifesto Politik Ekonomi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat" yang akan dijadikan titik tolak perjuangan mewujudkan ekonomi rakyat yang makin kukuh dan berdaya.
Selamat membaca dan kami tunggu pula tanggapannya.
Jogja, 3 Juli 2002,
Mubyarto / Redaksi ekonomirakyat.org
0 Comments:
Posting Komentar